Sejarah Perang Dagang Amerika dan China 2018 sampai 2025

Konflik perdagangan antara AS dan Cina kian panas, mengisyaratkan tahap selanjutnya dari pertarungan ekonomi kedua negara besar itu. Keke...

Konflik perdagangan antara AS dan Cina kian panas, mengisyaratkan tahap selanjutnya dari pertarungan ekonomi kedua negara besar itu. Kekerasan yang telah berjalan untuk waktu cukup lama ini masih terus meningkat.

Perang dagang merujuk pada situasi di mana dua atau lebih negara, seperti halnya antara China dan Amerika Serikat, beradu kebijakan ekonomi yang penuh perselisihan, khususnya dengan menerapkan peningkatan bea masuk serta memberlakukan rintangan perdagangan lainnya. Kebijakan tersebut umumnya diterapkan untuk mendukung sektor produksi lokal atau sebagai cara untuk menciptakan tekanan finansial kepada negara pesaing.

Adapun perang dagang AS China semakin memanas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tarif tambahan di awal bulan April tahun 2025, hal tersebut kemudian ditanggapi dengan balasan dari pihak Tiongkok. Kehadiran masalah ini menciptakan kekhawatiran terkait konflik perdagangan antara kedua negara, contohnya adalah alasan apa yang mendasari permulaannya serta jejak historisnya seperti apa?

Tinjauan Mengenai Perang Dagang Antara AS dan Cina

Hubungan dagang antara Amerika Hubungan serta pertumbuhan perdagangan antara Serikat dan China telah meningkat secara signifikan setelah China menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di tahun 2001, menurut CFR. Transaksi bisnis dua arah tersebut memberikan banyak keuntungan, termasuk biaya produk yang lebih rendah bagi pembeli di Amerika dan kesempatan luas bagi perusahaan-perusahaan AS untuk merambah pasar lokal. China .

Akan tetapi, dibalik keuntungan tersebut, terdapat beberapa dampak buruk. Salah satu di antaranya adalah berkurangnya lapangan pekerjaan sektor manufaktur di Amerika Serikat karena adanya kompetisi dari barang-barang impor. impor terjangkau, otomatisasi, dan pemindahan pabrik ke negara lain.

Ketegangan perang dagang Dimulai tahun 2018 saat pemerintahan Trump Secara resmi mendeklarasikan China sebagai pelakunya manipulasi mata uang. Tidak berselang lama, Trump menginformasikan tentang penerapan bea baru sebanyak 10% bagi produk-produk dari China dengan nilai mencapai 300 miliard Dolar Amerika Serikat, yang dijadwalkan akan efektif per tanggal 1 September 2019.

Di luar masalah ekonomi, berbagai isu lain juga semakin memanas dalam hubungan antar dua negara ini termasuk keamanan nasional, pemakaian data oleh raksasa teknologi dari Tiongkok, persebaran informasi yang menyesatkan, serta dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok etnik Uyghur di wilayah Xinjiang. CNN pun telah mengabarkan hal tersebut. perang Dagangan Trump sudah sampai pada tahap keparahan yang sangat sukar ditangani dan mungkin menyebabkanperlambatan dalam perekonomian dunia atau bahkan krisisreses.

Saat ini, selama masa jabatan kedua Trump, ancaman untuk meningkatkan tariff menjadi hingga 145% telah muncul lagi, dan China secara cepat membalas dengan mengenaikan tariff senilai 125%. Hal ini mencerminkan betapa sengitnya ketegangan antara kedua negara meskipun mereka saling bergantung satu sama lain dalam hal ekonomi, namun malah semakin terseret ke dalam pertikaian geopolitik serta kompetisi teknologi.

Karya ilmiah yang berjudul "US-China Trade War: Penyebab dan Hasil" karya Kapustina, dkk. (2020) merupakan salah satu jurnal tentang perang dagangan antara AS dan China. dagang AS dan Cina mengatakan ada empat faktor pokok dari sisi AS yang mendorong terjadinya perselisihan perdagangan terbesar antara kedua negeri ini. Keempat penyebab atau alasan perang dagang antara AS dengan Cina adalah sebagai berikut:

Riwayat Perang Dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dari tahun 2018 sampai dengan 2025

Perang perdagangan antara AS dan Cina telah melalui berbagai tahap, namun peningkatan yang paling mencolok terjadi ketika Donald Trump masih menjadi presiden, termasuk sewaktu dia memegang jabatan untuk kedua kalinya. Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2018–2020 (Pemerintahan Donald Trump yang Pertama)

Pertempuran perdagangan bertukar serangan dimulai di tahun 2018 saat Presiden Donald Trump mengenakan bea masukan tinggi bagi produk-produk dari China. Tujuannya yang bertujuan untuk mengecilkan defisit dagang serta mendorong perubahan dalam praktik ekonomi Beijing, seperti pengambilan hak cipta dan subvensi sektor industri.

Menggambarkannya seolah-olah sedang berperang menentang dominasi serta serakahnya konsorsium perdagangan internasional yang dinilai merusak pekerja dan industri produksi Amerika Serikat. Tidak tinggal diam pula, China mengenakan bea masuk pada barang-barang dari AS dan juga menerapkan batasan untuk diekspornya material-material vital.

Pertikaian perdagangan bertubi-tubi berlangsung sampai tahun 2019. Selanjutnya, di tahun 2020, Trump mengesahkan kesepakatan "Phase One". Perjanjian ini dirancang untuk mendinginkan tensi dalam perang dagang tersebut.

Menurut perjanjian tersebut, China berkewajiban untuk membeli peningkatan barang dan layanan dari AS dengan nilai total $200 miliar selama dua tahun; namun komitmennya itu tak terpenuhi, salah satunya disebabkan oleh pandemi COVID-19. Sebagai akibatnya, perjanjian ini dianggap lebih seperti istirahat singkat pada perselisihan ekonomi daripada sebuah jawaban jangka panjang atas konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

2021–2024 (Pemerintahan Joe Biden)

Sebaliknya dari mencabut tarif yang dikenakan oleh Trump, Presiden Joe Biden mengambil langkah untuk tetap menjaga sekitar $360 miliar dalam bea masuk terhadap produk-produk Cina dan bahkan menambah kewajiban tersebut di bidang-bidang strategis seperti otomotif listrik, baja, aluminium, serta semikonduktor.

Dia pun mengimplementasikan pembatasan eksport yang kaku atas teknologi maju, termasuk prosesor komputer dan kecerdasan buatan (AI), untuk menahan perkembangan senjata militer di Cina.

Biden telah menyetujui undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk dijual kepada sebuah perusahaan bukan milik China, serta meningkatkan hal ini. kebijakan industri dalam negeri melalui CHIPS Act dan Inflation Reduction Act. Pendekatannya lebih sistematis namun tetap mencerminkan garis keras terhadap China.

2025 (Kepemimpinan Donald Trump Yang Kedua)

Saat memulai kembali jabatan, Trump segera menyatakanrencana implementasi tersebut. tarif 2025 Hingga 145% untuk seluruh produk impor dari China. Sebagai responsnya, China menetapkan tariff mencapai 125% bagi barang-barang yang berasal dari Amerika Serikat.

Setelah pengumuman tariff pembalasan oleh China, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak berniat untuk menghubungi China terlebih dahulu dan Presiden Xi Jinping harus menjadi orang pertama yang membuka komunikasi, seperti dikabarkan CNN.

Pemerintah Trump enggan menerima Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebagai mediator dikarenakan dinilai kurang dekat dengan lingkar terdekat Presiden Xi. Di sisi lain, Amerika Serikat mencadangkan beberapa nama alternatif, namun pihak Tiongkok menolak tawaran tersebut dan memilih untuk tidak melakukan komunikasi langsung antara para pemimpin mereka.

Itu terjadi karena China tidak mau tampak lemah. Pada pernyataannya, China menentang ancaman dari pendekatan keras Amerika Serikat dan menyampaikan pesan yang jelas: "Memberi konsesi kepada paksaan cuma akan memicu permintaan mereka menjadi lebih besar."

Ketua Persidangan Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa Trump masih berharap untuk mencapai perjanjian bisnis dengan China asalkan negara tersebut memperlihatkan komitmennya. Namun bila hal itu tak kunjung datang, Amerika Serikat akan melanjutkan tindakan mereka guna melayani kebutuhan warganya serta mensupport metode perdagangan yang jujur dan adil di setiap penjuru dunia.

Pengaruh Perang Dagang Antara AS dan Cina

Perang perdagangan antara AS dan Cina memberikan pengaruh signifikan pada jaringan pasok global, tingkat inflasi, serta dinamika perdagangan dunia secara keseluruhan. Khususnya, akibat dari konflik perdagangan tersebut di antaranya berdampak pada Indonesia satu di antara tersebut adalah kurs tukar Rupiah yang melemah.

Secara keseluruhan, efek dari perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini.

1. Gangguan di Pasar dan Kesetimbangan Ekonomi Dunia

Sebagai kedua negara dengan sektor manufaktur terbesar di planet ini, perselisihan antara Amerika Serikat dan Tiongkok menyebabkan goncangan di pangsa pasaran global. Negara Ketiga pihak tersebut serta kemitraan perdagangannya juga ikut terpengaruh, sedangkan para investor harus berurusan dengan ketidaktentuan yang dapat menyebabkan perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan bahaya dari kemungkinan resesi.

2. Menekan Pertumbuhan Ekonomi AS

Dampak langsung terasa di dalam negeri Amerika. Pertumbuhan ekonomi melambat, terutama akibat gangguan rantai pasok dan lonjakan biaya produksi. Tarif yang dikenakan justru lebih membebani perusahaan dan konsumen AS.

Sektor peternakan mengalami kemunduran akibat berakhirnya pembelian dari China, dan pada saat yang sama, kenaikan biaya barang impor membuat usaha mikro menjadi sulit.

3. Mendorong Perubahan Jaringan Suplai Global

Sebaliknya dari mengembalikan produksi manufaktur ke Amerika Serikat, tarif perdagangan justru mendorong berbagai perusahaan untuk mentransfer proses produksinya ke negara-negara lain seperti Vietnam dan Meksiko. Hasil akhirnya adalah barang-barang buatan Cina masih saja mencapai pasaran AS dengan cara yang lebih tersembunyi, menunjukkan bahwa upaya untuk melepaskan diri secara ekonomi (decoupling) belum benar-benar efektif.

Ringkasan Perang Dagang antara Amerika Serikat dan Cina

Perang dagang Amerika Serikat dan China berakar sejak 2018 saat Presiden Donald Trump pertama kali memberlakukan tarif besar terhadap barang-barang China. Konflik ini didorong oleh kekhawatiran Amerika terhadap defisit perdagangan, pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri, dan kebangkitan teknologi serta militer China.

Walau sempat meredanya melalui kesepakatan "Phase One" pada 2020, tensi masih berlangsung sampai era kepresidenan Joe Biden yang menjaga mayoritas tariff lalu mengeraskan kontrol atas teknologi. Di tahun 2025, konflik perdagangan lagi-lagi mencapai titik panas saat Trump kembali menjabat dan secara langsung menyatakan tariff tambahan hingga angka 145%, tanggapan dari Cina adalah memberlakukan tariff pembalasan sebesar 125% serta penolakan untuk menggunakan saluran diplomasi yang diajukan Amerika Serikat.

Alih-alih menyelesaikan masalah, perang dagang ini justru berdampak luas karena memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, mengganggu rantai pasok global, memicu ketidakpastian pasar, dan menimbulkan efek domino ke negara lain. Ketergantungan ekonomi tinggi antara kedua negara justru membuat keduanya saling terikat dalam persaingan yang semakin kompleks.

COMMENTS


Nama

agriculture,1,Analisa SAHAM,42,armed forces,1,asia,3,astrologers,2,astrology,3,automotive industry,1,autos,1,banking,3,bitcoin,1,boeing,1,business,56,business & finance,1,Comic,19,commerce,21,commodities,1,crime,1,crimes,3,criminal cases,1,criminal justice,1,criminal law,1,culture,6,debt,2,disasters,1,ecology,1,economic policy,3,economics,31,education,1,Edukasi,8,electric power,1,energy sector,4,entrepreneurship,1,equities,1,Event,3,everyday life tips and hacks,1,finance news,19,financial markets,14,financial services,5,flights,1,foreign policy,1,future of cryptocurrencies,1,gas prices,1,global economy,1,gold,1,government,17,government regulations,5,health & fitness,1,higher education,1,home buying,1,horoscopes,4,indonesia,7,Info Sekuritas,10,infrastructure,3,international relations,3,international trade,1,Investasi,10,investing,13,investing business news,12,investing company news,1,investing market news,8,investing news,8,investors,4,jobs and careers,1,laws and regulations,7,local news,2,Market Info,18,medicine and healthcare,1,military aircraft,1,money,22,money management,2,motor bikes,1,motor fuel,1,news,59,news media,2,oil,1,oil and fuel prices,1,oil and gas industry,1,patents,1,Pendaftaran,5,personal finance,1,personal finance saving spending,1,planning,1,politics,21,politics and government,5,politics and law,4,productivity,1,Promo,6,public policy,3,real estate market,1,recruiting,1,religion,2,rules and regulations,1,scandals,1,stocks,3,Testimoni,1,transportation,8,travel,4,Viral,3,waste collection,1,waste management,1,wealth,12,women,1,work life balance,1,workers,1,world,1,
ltr
item
APD Investama: Sejarah Perang Dagang Amerika dan China 2018 sampai 2025
Sejarah Perang Dagang Amerika dan China 2018 sampai 2025
https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1CX7Cy.jpg
APD Investama
https://blogsaham.bagilink.my.id/2025/05/sejarah-perang-dagang-amerika-dan-china.html
https://blogsaham.bagilink.my.id/
https://blogsaham.bagilink.my.id/
https://blogsaham.bagilink.my.id/2025/05/sejarah-perang-dagang-amerika-dan-china.html
true
4068901615581222663
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy